Langsung ke konten utama

Aku, Kalah



Luka yang kau goreskan itu, tidak akan pernah hilang
Ingatan yang menyakitkan itu, tidak akan pernah pudar
Aku bisa mengerti mengapa saat itu kau marah besar
Kau memakiku
Kau melemparkan kata-kata tidak pantas
Kau menghakimiku dengan lisanmu
Kau dan egomu, membunuhku perlahan
Bukan ragaku, tapi pikiranku
Sejak hari itu, tidak ada lagi hari yang sama seperti sebelumnya
Di sini aku ingin bertanya
Kemudian salah siapakah itu?
Baiklah, aku salah karena tidak menuruti maumu
Aku salah karena membuatmu memarahiku
Tapi, apa kau benar karena memakiku?
Apa kau benar dengan segala perlakuan kasarmu?
Ah sudahlah, tidak ada gunanya bertanya dengan layar monitor
Toh, kamu masih sama, dan akan tetap sama
Kamu dan egomu
Aku dan lemahku
Aku, kalah.


Oleh : Amay 08.03.2019
Photo by Marion Michele on Unsplash

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Lagi yang Kucari?

Aku tidak lagi melihatmu yang dulu aku kenal Aku tidak lagi mengenalmu yang sekarang Kamu berbeda Atau mungkin akulah yang berbeda? Intinya, kita sudah beda Tidak ada lagi malam yang kita tunggu-tunggu untuk sekedar bercanda lewat ruang obrolan Tidak ada lagi ucapan “ayo tidur udah malem” yang dulu sering terlontar Tidak ada lagi dering ponsel di pagi buta untuk sekedar mengingatkanku agar sholat subuh tepat waktu Tidak ada lagi perhatian-perhatian kecil itu Aku rindu Aku rindu kita yang dulu Kita yang saling melempar kode Kita yang tidak tenang walau berpisah sekian detik Tapi kini, kita berubah Tidak, kamu yang berubah Aku, hanya malu padamu Aku malu untuk memintamu kembali seperti yang dulu Aku takut kamu menganggap aku tidak menerimamu apa adanya Jadi aku ikuti saja alur yang kamu buat Dan sekarang, di sinilah kita Kamu sibuk, aku memaklumi Kamu mendahulukan hal lain, aku memaklumi Sampai di satu titik aku merasa, kita telah berubah