Langsung ke konten utama

Apa Lagi yang Kucari?



Aku tidak lagi melihatmu yang dulu aku kenal
Aku tidak lagi mengenalmu yang sekarang
Kamu berbeda
Atau mungkin akulah yang berbeda?
Intinya, kita sudah beda
Tidak ada lagi malam yang kita tunggu-tunggu untuk sekedar bercanda lewat ruang obrolan
Tidak ada lagi ucapan “ayo tidur udah malem” yang dulu sering terlontar
Tidak ada lagi dering ponsel di pagi buta untuk sekedar mengingatkanku agar sholat subuh tepat waktu
Tidak ada lagi perhatian-perhatian kecil itu
Aku rindu
Aku rindu kita yang dulu
Kita yang saling melempar kode
Kita yang tidak tenang walau berpisah sekian detik
Tapi kini, kita berubah
Tidak, kamu yang berubah
Aku, hanya malu padamu
Aku malu untuk memintamu kembali seperti yang dulu
Aku takut kamu menganggap aku tidak menerimamu apa adanya
Jadi aku ikuti saja alur yang kamu buat
Dan sekarang, di sinilah kita
Kamu sibuk, aku memaklumi
Kamu mendahulukan hal lain, aku memaklumi
Sampai di satu titik aku merasa, kita telah berubah, aku ingin usai
Apa yang kucari dari hubungan ini?
Kebahagiaan?
Kita bahkan tak punya lagi waktu luang untuk sekedar bercanda
Kita bahkan hanya berkabar sesaat sebelum memulai kesibukan masing-masing
Sebentar lagi aku mau melakukan ini ya
Sebentar lagi aku mau melakukan itu ya
Dan yang bisa aku lakukan hanya mengiyakan kata-katamu
Sekali lagi, di sinilah kita
Dengan rasa yang mulai pudar
Dan aku yang rindu akan kita yang dulu



Oleh: Amay 08.03.2019

Photo by Marion Michele on Unsplash

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku, Kalah

Luka yang kau goreskan itu, tidak akan pernah hilang Ingatan yang menyakitkan itu, tidak akan pernah pudar Aku bisa mengerti mengapa saat itu kau marah besar Kau memakiku Kau melemparkan kata-kata tidak pantas Kau menghakimiku dengan lisanmu Kau dan egomu, membunuhku perlahan Bukan ragaku, tapi pikiranku Sejak hari itu, tidak ada lagi hari yang sama seperti sebelumnya Di sini aku ingin bertanya Kemudian salah siapakah itu? Baiklah, aku salah karena tidak menuruti maumu Aku salah karena membuatmu memarahiku Tapi, apa kau benar karena memakiku? Apa kau benar dengan segala perlakuan kasarmu? Ah sudahlah, tidak ada gunanya bertanya dengan layar monitor Toh, kamu masih sama, dan akan tetap sama Kamu dan egomu Aku dan lemahku Aku, kalah. Oleh : Amay 08.03.2019 Photo by  Marion Michele  on  Unsplash